Jangan cepat menyerah, setiap masalah memiliki jalan keluarnya -Rini Suryani-

Selasa, 13 Januari 2015

Merasakan Harapan Keluarga Korban -Koran Kompas-

Selasa, 6 Januari 2015

Dikarenakan cuaca yang tidak baik, pesawat Air Asia QZ 8501 dikabarkan kehilangan pada 28 Desember lalu. Diawali dengan kehilangan sinyal yang dialami oleh menara pengawas Lalu Lintas Udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal itu pun menjadi kabar yang membuat seluruh rakyat Indonesia maupun dunia merasa prihatin, terutama keluarga korban yang merasakan kesedihan dan kepanikan atas kabar hilangnya pesawat tersebut.


Marsekal Madya  F Henry Bambang Soelistyo

Lahir: Yogyakarta, 11 Februari 1959

Pendidikan: Lulus Akademi Angkatan Udara tahun 1982

Jabatan:

- Kepala Badan SAR Nasional (April 2014-sekarang)

- Dirjen Perencanaan Pertahanan Kementerian Pertahanan  (2013-2014)

- Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (2012-2013)

- Deputi VII Kemenko Polhukam (2011-2012)

      Dalam pencarian hilangnya pesawat AirAsia ini tentunya banyak tenaga yang dikerahkan. Dikarenakan semua orang masih sangat berharap adanya berita yang baik tentang hasil pencarian tersebut. Salah satu orang yang banyak berjasa dalam pencarian hilangnya pesawat ini adalah Bapak Soelistyo. Bapak Soelistyo mengerahkan Badan SAR, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan para personil lainnya untuk memaksimalkan pencarian.

     Dengan keadaan cuaca buruk ini, pencarian memang sangat sulit dilakukan. Dan masih tidak diketahuinya lokasi yang sebenarnya membuat seluruh personel yang dikerahkan harus bekerja dengan maksimal. Oleh karena itu, berita apapun walaupun hanya sebatas informasi kecil sangat dibutuhkan dan sangat penting.

    Tentunya para keluarga korban berharap agar pesawat segera ditemukan dan berharap keluarganya selamat. Hal itulah yang ingin dijaga oleh Soelistyo. Dalam kesibukannya mengerahkan personelnya untuk mencari hilangnya pesawat AirAsia, ia menyempatkan diri untuk mengunjungi keluarga korban yang untuk menjadi pelipur lara dan menenangkan mereka.

     Soliestyo sendiri adalah seseorang yang telah biasa melakukan penerbangan. Dulunya ia adalah penerbang pesawat jet tempur Hawk. Ia mulai terbang sejak menjadi letnan dua hingga marsekal pertama. Oleh karena ia tahu betul apa saja aturan untuk melakukan penerbangan. Dengan banyaknya pengalaman yang ia lalui, ia menjadi tahu betul bagaimana memperhitungkan segalanya dan mengolah data sehingga disaat ia melakukan pengoperasian pencarian pun telah ia buat dengan perencanaan agar maksimal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar