Kamis, 18 Desember 2014
Samudi adalah seseorang yang awalnya bekerja sebagai montir kemudian beralih menjadi penjaga situs liyangan. Situs liyangan merupakan situs permukiman Mataram Kuno terlengkap yang pernah ditemukan. Situs ini ditemukan oleh petambang pasir pada tahun 2010. Jejak peradaban tertua di situs ini berasal dari abad ke-6.
Pada tahun keempat sejak ditemukannya situs Liyangan, penggalian arkeologis yang dilakukan pada situs Liyangan berhasil menemukan dua candi, struktur talud, sejumlah kayu, dan anyaman bambu terarangkan, berbagai benda logam, dan komoditas pertanian, seperti pala.
Pada situs ini juga ditemukan 8.000 pecahan keramik dan tembikar. Sebanyak 100 keramik Tiongkok dari Dinasti Tang (abad ke-9) berhasil direkonstruksi bentuknya. Hal ini menandakan adanya interaksi budaya yang terjadi melalui pelayaran maritim antara Mataram dengan daerah lain bahkan bangsa lain, utamanya Tiongkok.
Samudi dulu bersekolah di Ngadrejo pada tingkat SD dan SMP. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Sekolah Teknik Menengah (STM) Adipura di Magelang, jurusan otomotif. Setelah ia tamat dari STM pada tahun 2005, ia kemudian bekerja sebagai montir di Magelang selama lima tahun. Kemudian Samudi beralih menjadi sales elektronik, lalu kemudian ia pulang kampung dan bekerja di bengkel.
Samudi kemudian ditawarkan oleh pak Lurah untuk menjaga situs Liyangan yang baru ditemukan. Awalnya ia mengiyakan tawaran tersebut karena merasa tidak enak dengan Pak Lurah dan tidak ada yang mau mengerjakan pekerjaan tersebut. Walau gaji yang diberikan lebih kecil daripada menjadi montir, namun Samudi tetap ikhlas dan tekun menjalani pekerjaannya. Samudi yakin dengan tekun dan jujur ia bisa mendapatkan rejeki yang baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar