Sabtu, 6 Desember 2014
Pada kolom sosok yang berjudul "Hidup Setelah Sepeda Fixie Mati Suri" yang terdapat di Koran Kompas ini ditulis oleh Wisnu Nugroho. Pada kolom ini diceritakan mengenai dua orang yang bernama Duenni dan Hendi yang berkeinginan melestarikan sepeda fixie. Simak kisahnya di bawah ini.
Hendi
Rachmat
♦ Lahir: 6 Maret 1977
♦ Pendidikan: FISIP Universitas Nasional (tidak selesai)
♦ Pekerjaan: Founder dan Chief Operating Officer Westbike Messenger Services
♦ Pendidikan: FISIP Universitas Nasional (tidak selesai)
♦ Pekerjaan: Founder dan Chief Operating Officer Westbike Messenger Services
Duenno
Ludissa
♦ Lahir: 12 Agustus 1976
♦ Pendidikan: - Universitas Wiraswasta Indonesia (2009)- MBA Swiss German University (2013) Pekerjaan: Co-Founder dan Chief Business Officer Westbike Messenger Services
♦ Pendidikan: - Universitas Wiraswasta Indonesia (2009)- MBA Swiss German University (2013) Pekerjaan: Co-Founder dan Chief Business Officer Westbike Messenger Services
Dikarenakan masa keemasan dari sepeda fixie kian lama kian memudar, Hendi yang memiliki toko sepeda fixie bernama "Westbike" mulai tutup, begitupun toko-toko sepeda fixie lainnya. Tak hanya karena Hendi merasa hal itu membuat ia kehilangan pekerjaan, tetapi hal tersebut juga akan membunuh era dari sepeda fixie. "Jangan sampai fixie mati. Kalau mati ntar saya enggak bisa main sepeda lagi." Itulah yang dikatakan oleh Hendi.
Untuk menyiasati era sepeda fixie yang mulai memudar, Hendi belajar dari komunitas fixie di negara lain. Ia dan beberapa pecinta sejati sepeda fixie berniat untuk tetap memelihara sepeda fixie. Berawal dari menonton film "Premium Rush" yang mengangkat kehidupan peseda fixie dan unit usaha pengantaran, Hendi pun terinspirasi untuk menjalani usaha tersebut agar dapat tetap melanjutkan era sepeda fixie. Usaha jasa pengantaran memakai sepeda fixie ini pun ia jalani bersama temannya Jeje (22)
Duenno merupakan sahabat lama Hendi. Duenno baru menyelesaikan master di bidang bisnis dan langsung mendapat tantangan dari Hendi untuk melancarkan bisnis jasa pengantaran dengan sepeda fixie ini. Duenno mengusulkan untuk menambahkan kata "messenger service" pada nama toko Hendi yang dulunya bernama "Westbike". Hal ini dikarenakan usaha sepeda Hendi yang telah berubah menjadi jasa pengantaran yang bertujuan untuk menjawab masalah kemacetan dan polusi di Jakarta dan melestarikan sepeda fixie.
Usaha jasa pengantaran dengan menggunakan sepeda ini telah ada sejak 1970-1990 namun dikarenakan banyak kendaraan canggih yang mulai muncul sehingga membunuh era jasa pengantaran dengan menggunakan sepeda. Hal inilah yang ingin dihidupkan kembali oleh Hendi dan Duenno.
Setelah usaha ini berjalan selama setahun, karena kuatnya tekad Hendi dan Duenno maka usaha mereka ini telah memiliki 15 perusahaan dan 3 kedutaan besar negara sahabat yang menjadi pelanggan. Dan hampir semua messenger berisi mahasiswa dan terdapat satu perempuan didalamnya.
Untuk lebih menghidupkan gairah sepeda fixie yang sempat mati suri, "Westbike Messenger Service" (WMS) jasa pengantaran menggunakan sepeda fixie usaha milik Hendi dan Duenno ini bergabung dan meramaikan Pasar Santa, Jakarta Selatan dan mereka menyewa 4 los di Pasar Santa tersebut. Bukti kesuksesan usaha WMS ini, Levi's menggandeng WMS selama setahun untuk program "Bomb Your Commuter" untuk mengantar produknya.
Hendi dan Duenno 2 orang yang telah bersahabat lama mencoba menghidupkan lagi gairah dari sepeda fixie yang sempat mati suri dengan membuka usaha jasa pengantaran menggunakan sepeda yang bernama "Westbike Messenger Service". Hal ini bermula dengan kian memudarnya era sepeda fixie dan menyebabkan toko Hendi sempat tutup. Namun karena keinginan kuat untuk menghidupkan kembali era sepeda fixie yang mati suri, Hendi beserta temannya yang juga merupakan pecinta sejati sepeda fixie berhasil menghidupkan kembali sepeda fixie. Tak hanya itu, hal ini juga berdampak pada persoalan kota Jakarta yang macet dan banyak polusi, dengan adanya usaha ini maka masalah itupun terjawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar