Jangan cepat menyerah, setiap masalah memiliki jalan keluarnya -Rini Suryani-

Rabu, 11 Maret 2015

Human Diversities: Language, Gender, Ethnicity, Religion and Culture

     Pada pembahasan kali ini kita akan membahas mengenai "Human Diversities: language, Gender, Ethnicity, Religion and Culture" atau bahasa Indonesianya "Keragaman Manusia: Bahasa, Gender, Etnis, Agama dan Budaya". Apa sih arti kelima hal itu? apa saja pembagiannya? penasaran kann??!! Yuk kita baca pembahasan di bawah ini...

1. Bahasa

     Bahasa, apa yang terlintas pertama kali ketika kita mendengar kata bahasa? hmm mungkin tiap negara atau bahkan tiap suku memiliki bahasanya masing-masing. Kalau menurut definisi, bahasa itu sendiri adalah sarana utama bagi kita makhluk hidup (manusia dan hewan) untuk saling berkomunikasi. Bahasa juga ditularkan melalui pembelajaran, sebagai bagian dari akulturasi. Bahasa didasarkan pada sewenang-wenang, mempelajari hubungan antara kata-kata dan hal-hal yang mereka wakili. Para Antropolog mempelajari bahasa dalam konteks sosial dan budaya.

     Dalam bahasa terdapat istilah "Call System". Call System ini terdiri dari sejumlah suara yang dihasilkan sebagai respon terhadap rangsangan tertentu misalnya makanan atau situasi bahaya. Call System antara manusia dan primata memiliki perbedaan. Berikut adalah perbedaan diantara keduanya:


Tabel 1.1 Call System
2006 The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. (Binusmaya)
1.1 Bahasa Isyarat
       Bahasa Isyarat adalah bahasa yang mengutamakan komunikasi manual, bahasa tubuh, dan gerak bibir, bukannya menggunakan suara untuk berkomunikasi. Kaum tunarungu adalah kelompok utama yang menggunakan bahasa ini yang biasanya mengkombinasikan bentuk tangan, orientasi, dan gerak tangan, lengan, tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan. Bahasa isyarat pada tiap negara berbeda dikarenakan belum ada bahasa isyarat internasional yang sukses diterapkan. Adapun perbedaan bentuk bahasa isyarat Indonesia dan Amerika Serikat seperti gambar dibawah ini:

Gambar 1.1 Sistem Isyarat Indonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_isyarat
Gambar 1.2 Abjad Jari Amerika Serikat
http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_isyarat

     Untuk pembahasan mengenai bahasa isyarat ini, saya menyisipkan sebuah kisah dari Koran Kompas pada hari Rabu, 11 Maret 2015 yang bertepatan pada hari ini. Koran Kompas memberitakan mengenai program perusahaan teknologi Samsung. Samsung membuat video yang melibatkan warga setempat termasuk saudari Muharrem, Ozlem dan membutuhkan waktu satu bulan persiapan, termasuk memasang kamera dan melatih warga menggunakan bahasa isyarat.
     Di dalam video ini para warga sekitar menggunakan bahasa isyarat kepada Muharrem, yaitu pria penyandang tunarungu yang berasal dari Istanbul, Turki. Muharrem merasa bingung terhadap kejadian tersebut. Silahkan menonton video di bawah ini. Jujur setelah melihat video dibawah ini saya langsung menjatuhkan airmata. Anda bisa membaca kronologi selengkapnya di

Video 1.1 Bahasa Isyarat
Muharrem, pria penyandang tunarungu asal Istanbul-Turki yang diberi kejutan oleh saudarinya dan orang sekitar yang merupakan program dari Samsung. (Sumber: Youtube Mirror)

     Beralih kepada pembahasan selanjutnya, yaitu struktur bahasa. Struktur bahasa memiliki beberapa tingkat organisasi yaitu: 
  • Fonologi: Studi tentang suara yang digunakan dalam berpidato
  • Morfologi: Mempelajari bentuk-bentuk dimana suara dikelompokkan dalam sambutannya.
  • Leksikon: Sebuah bahasa adalah kamus yang berisi semua unit terkecil dari pidato yang memilii arti (Morfem)
  • Sintaks: Mengacu pada aturan yang memesan kata dan frase dalam kalimat.
1.2 Bahasa, Pemikiran, dan Budaya
     Chomsky berpendapat bahwa tata bahasa universal terbatas, dan fakta bahwa bahasa apapun diterjemahk
an ke bahasa lain yang dianggap sebagai bukti yang mendukung klaim ini. Hipotesis dari Sapir dan Whorf digambarkan sebagai pendukung pandangan awal bahwa bahasa yang berbeda menyiratkan cara berpikir yang berbeda pula.

1.3 Sosiolinguistik
     Sosiolinguistik adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara kinerja linguistik dan kinerja konteks sosial. Gagasan bahwa variasi linguistik merupakan produk kekuatan umum terus berlangsung untuk sebuah perubahan yang disebut Uniformitarianisme Linguistik. 

2. GENDER

2.1 Konstruksi Sosial Gender 
     Peran gender adalah sebagai harapan terhadap perilaku, sikap, dan kegiatan yang tepat bagi laki-laki maupun perempuan. Peran gender jelas terlihat dalam pekerjaan dan bagaimana kita bereaksi terhadap orang lain.
Peran gender di Amerika Serikat:
  1. Anak laki-laki harus: 
  • Maskulin
  • Agresif
  • Tangguh
  • Berani
  • Dominan
     2. Anak perempuan harus:
  • Feminin
  • Lembut
  • Emosional
  • Manis
  • Penurut
Contoh pelanggaran norma gender oleh mahasiswa:


Tabel 2.1 Ekperimen Norma Gender yang Dilanggar oleh Mahasiswa
2006 The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. (Binusmaya)
Anak laki-laki yang berhasil beradaptasi dengan standar budaya maskulinitas dapat tumbuh menjadi pria ekspresif yang tidak bisa berbagi perasaan dengan orang lain.

2.2 Perspektif Cross-Cultural
Stratifikasi gender dalam setiap masyarakat membutuhkan:
  • Sosialisasi individu menjadi peran gender tradisional dalam keluarga
  • Promosi dan dukungan dari peran-peran tradisional dengan lembaga-lembaga sosial lainnya
  • Setiap masyarakat memiliki pria dan wanita yang menolak dan berhasil menentang stereotip

2.3 MENJELASKAN STRATIFIKASI MENURUT GENDER

a. Pandangan Fungsionalis
Diferensiasi gender berkontribusi untuk stabilitas sosial
  • Expressiveness: Kepedulian terhadap pemeliharaan keharmonisan dan urusan emosional internal keluarga
  • Instrumentality: Penekanan pada tugas, fokus pada tujuan yang lebih jauh, dan kepedulian terhadap hubungan eksternal antara keluarga seseorang dan lembaga sosial lainnya
b. Respon Konflik
  • Hubungan antara pria dan wanita, salah satu kekuatan tradisional yang tidak seimbang
  • Pria dalam posisi dominan atas wanita
  • Perbedaan gender hasil penaklukan wanita oleh pria
c. Perspektif Feminist
  • Penaklukan wanita bertepatan degan munculnya kepemilikan pribadi selama industrialisasi
  • Penindasan wanita tak terelakkan dalam semua masyarakat yang didominasi pria
  • Di AS dominasi pria jauh melampaui lingkup ekonomi 
d. Pendekatan Interaksionis
Studi tingkat mikro pada perilaku sehari-hari. Pria lebih memungkinkan dibandingkan wanita, untuk:
  • Mengubah topik pembicaraan
  • Mengabaikan topik yang dipilih oleh wanita
  • Meminimalkan ide wanita
  • Mengganggu wanita

2.4 WANITA: MAYORITAS TERTINDAS

a. Seksisme dan Diskriminasi Gender
  • Seksisme: Ideologi yang menyatakan gender satu lebih unggul dari gender yang lain. Umumnya digunakan pada prasangka pria dan diskriminasi wanita. 
  • Diskriminasi institusional: Penolakan peluang dan hak yang sama untuk individu dan kelompok yang dihasilkan dari operasi normal masyarakat
b. Pelecehan Seksual
     Perilaku yang terjadi ketika manfaat dari pekerjaan yang dibuat tergantung pada nikmat seksual atau ketika menyentuh, berkomentar cabul, atau menampilkan pornografi yang akan menciptakan "Lingkungan yang Tidak Bersahabat" di dalam tempat kerja.

c. Perempuan dalam Pekerjaan yang Ia Pilih
Tabel 2.2 Perempuan dalam pekerjaan yang ia pilih

3. RAS

     Dalam istilah biologi, ras adalah pembagian geografis terisolasi dari spesies yang dapat mereproduksi dengan individu dari subspesies lain dari spesies yang sama, tetapi tidak karena isolasi geografis. Ras seharusnya untuk menggambarkan variasi genetik tetapi kategori ras didasarkan pada fenotipe. Fenotipe adalah produk dari faktor genetik, perkembangan, dan lingkungan. Masalah mendasar yang berkaitan dengan ras adalah ras seperti yang digunakan dalam wacana sehari-hari mengacu pada kategori sosial bukan kategori biologis. Ras juga biasa dibedakan melalui warna kulit.

4. BUDAYA

     James kottak menggunakan definisi dari Tylor tentang budaya. Budaya adalah sesuatu yang kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat, dan setiap kemampuan lain dan kebiasaan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Enkulturasi adalah proses dimana seorang anak belajar mengenai budayanya.

4.1 BUDAYA YANG DIPELAJARI

a. Belajar Budaya Unik untuk Manusia
     Belajar budaya adalah akumulasi pengetahuan tentang pengalaman dan informasi yang tidak dirasakan langsung oleh organisme tetapi dikirim melalui simbol-simbol. Simbol adalah tanda-tanda yang tidak memiliki koneksi yang diperlukan atau merupakan sesuatu yang alamiah, Geertz mendefinisikan budaya sebagai gagasan berdasarkan pembelajaran dan simbol budaya. Budaya dipelajari melalui instruksi langsung dan melalui pengamatan (baik secara sadar maupun tidak sadar).

b. Budaya Bersama
     Budaya terletak dan ditransmisikan di dalam kelompok. Transmisi sosial budaya cenderung untuk menyatukan orang dengan menyediakan pengalaman umum. Pengalaman awam pada gilirannya cenderung menghasilkan pemahaman umum dari peristiwa masa depan.

c. Budaya adalah Simbolik
     Kemampuan manusia untuk menggunakan simbol-simbol adalah dasar dari budaya. Simbol adalah sesuatu yang verbal atau nonverbal dalam bahasa tertentu atau budaya yang datang untuk sesuatu yang lain. Sementara penggunaan simbol manusia sangat linguistik, simbol adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mewakili hal lainnya, ketika hubungan antara keduanya sewenang-wenang.

d. Kebudayaan dan Alam
     Manusia berinteraksi dengan konstruksi budaya alam bukan langsung dengan alam itu sendiri. Budaya mengubah dorongan alami dan bertindak dalam adat budaya.

e. Budaya Meliputi Semua
     Konsep antropologi budaya adalah model yang mencakup semua aspek perilaku kelompok manusia. Setiap orang berbudaya, tidak hanya kaya akan pendidikan yang elit.

f. Budaya yang Digabungkan
     Sebuah budaya adalah suatu sistem perubahan dalam satu aspek kemungkinan akan menghasilkan perubahan dalam aspek-aspek lain. Nilai-nilai inti adalah kumpulan ide, sikap, dan keyakinan yang mendasar bahwa mereka memberikan logika organisasi untuk sisa budaya. Manusia memiliki kemampuan untuk menghindari, memanipulasi, menumbangkan, dan mengubah aturan dan pola budaya mereka sendiri. 
  • "Budaya Ideal" mengacu pada deskripsi normatif budaya yang diberikan oleh penduduk asli tersebut.
  • "Budaya Nyata" mengacu pada perilaku aktual seperti yang diamati oleh seorang antropolog
4.2 Budaya adalah Adaptif dan Maladaptif
     Budaya adalah strategi adaptif yang digunakan oleh hominid. Karena perilaku budaya dimotivasi oleh faktor budaya, dan bukan oleh kendala lingkungan, perilaku budaya dapat menjadi maladaptif. Menentukan praktek budaya termasuk ke dalam adaptif atau maladaptif memerlukan hasil latihan dari beberapa sudut pandang (misalnya sudut pandang budaya yang berbeda, spesies, atau kerangka waktu).

4.3 Tingkat Budaya
  • Budaya nasional: mengacu pada pengalaman, keyakinan, pola perilaku yang dipelajari, dan nilai-nilai bersama oleh warga bangsa yang sama. 
  • Budaya internasional: mengacu pada praktek-praktek budaya yang umum untuk kelompok diidentifikasi luas melampaui batas-batas satu budaya
  • Subkultur pola budaya diidentifikasi ada di dalam budaya yang lebih besar
  • Praktek-praktek budaya dan artefak yang ditularkan melalui difusi
  • - Difusi langsung terjadi ketika anggota dari dua atau lebih budaya sebelumnya yang berbeda sebelumnya berinteraksi satu sama lain.
  • - Difusi tidak langsung terjadi ketika artefak budaya atau praktek-praktek yang ditularkan dari satu budaya ke yang lain melalui perantara budaya ketiga (atau lebih).
Tabel 4.1 Tingkat Budaya
2006 The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. (Binusmaya)
4.4 Etnosentrisme dan Budaya Relativisme
     Etnosentrisme adalah penggunaan nilai-nilai, cita-cita, dan adat istiadat dari budaya sendiri untuk menilai perilaku seseorang dari budaya lain. Etnosentrisme adalah budaya yang universal. Etnosentrisme berkontribusi untuk solidaritas sosial. Relativisme kultural menegaskan bahwa nilai-nilai budaya yang sewenang-wenang, dan oleh karena itu nilai-nilai satu budaya tidak boleh digunakan sebagai standar untuk mengevaluasi perilaku orang dari luar budaya itu.

4.5 Budaya Universal dan Khusus
     Budaya universal adalah fitur yang ditemukan di setiap kebudayaan. Generalisasi budaya termasuk fitur yang umum untuk beberapa manusia. Kekhasan budaya adalah fitur yang unik untuk tradisi budaya tertentu. 

4.6 Akulturasi
     Akulturasi adalah pertukaran fitur yang terjadi ketika kelompok datang kontinu maupun kontak langsung. Akulturasi dapat terjadi pada salah satu atau semua kelompok yang terlibat dalam kontak tersebut. Sebuah pidgin adalah contoh akulturasi, karena merupakan sebuah bahasa yang tidak memiliki penutur asli, berkembang dengan meminjam unsur bahasa dari dua populasi bahasa yang berbeda untuk memfasilitasi komunikasi diantara keduanya. 

4.7 Konvergen Evolusi Budaya
     Konvergensi budaya adalah pengembangan dari sifat-sifat yang sama, lembaga, dan pola perilaku kelompok yang terpisah akibat adaptasi terhadap lingkungan yang sama. Julian Steward menunjuk contoh konvergensi budaya untuk mendukung hipotesis bahwa perubahan budaya diatur oleh hukum-hukum ilmiah. 

5. ETNIS

     Sebuah kelompok etnis dapat mendefinisikan diri mereka sebagai kelompok berbeda dari segi bahasa, agama, geografi, sejarah, keturunan, atau ciri-ciri fisik. Kebanyakan orang Amerika gagal untuk membedakan antara etnis dan ras. Banyak orang berpikir etnis hanyalah istilah politik yang benar untuk ras. Perbedaan etnis dan ras adalah etnis didasarkan pada tradisi budaya, sedangkan ras didasarkan pada sifat biologis.

5.1 MULTIKULTURALISME
     Multikulturalisme adalah pandangan keragaman budaya di negara sebagai sesuatu yang baik dan diinginkan. Hal ini bertentangan dengan asimilasi yang mengharapkan kelompok bawahan untuk mengambil budaya dari kelompok dominan sementara meninggalkan budaya mereka sendiri. Aspek dasar multikulturalisme di tingkat pemerintah adalah pendukung resmi beberapa derajat relativisme kultural sekalligus promosi praktek etnis yang berbeda.

6. AGAMA

     Agama adalah ajaran, sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya. Di Indonesia memiliki beberapa agama seperti Islam, Kristen, Buddha, Konghuchu, dan lainnya. Namun orang yang tidak memiliki kepercayaan atau tidak memiliki agama yang dianut disebut dengan animisme. Di daerah pedalaman, masih banyak orang yang mempercayai hal-hal supranatural yang menurut mereka, itulah yang seharusnya dipercaya.

Sekian postingan saya untuk pembahasan kali ini, sampai jumpa di postingan selanjutnyaa

Disarikan Oleh:


1. Disarikan Binusmaya Diambil pada pertemuan 2 (05-06 Mar 2015) Human Diversities 1 Language, Gender, Ethnicity, and Culture. Copyright 2006 The McGraw-Hill Companies, Inc. All rights reserved. 
2. Disarikan KBBI (KBBI Online ini dikembangkan oleh Ebta Setiawan copyright 2012-2015 versi 1.4. Database utama merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa)http://kbbi.web.id/agama
3. Disarikan  Wikipedia (Halaman ini terakhir diubah pada 17 Desember 2014, pukul 17.29. Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi-BerbagiSerupa Creative Commonshttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_isyarat
4.Disarikan International Kompas (Diunduh pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 13:33 WIB, ed. Ervan Hardoko) http://internasional.kompas.com/read/2015/03/11/13335951/Diam-diam.Warga.Belajar.Bahasa.Isyarat.untuk.Kejutkan.Pria.Tunarungu 

3 komentar:

  1. menurut saya postinggan aritkel anda sangat mernarik dan menambah wawasan bagi yang membaca,saya ingin memberi saran bahawa sebaiknya 1 pembahasan 1 postingan agar pembaca lebih terfokus dan mengerti 1 pembahasan yang dibaca, terimakasih. Saya berinilai 85

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih atas saran dan penilaiannya adit :)

      Hapus
  2. isi postingan ini sangat bermanfaat sekali, jelas dan mudah dimengerti. saya beri nilai 85 ;)

    BalasHapus