Jangan cepat menyerah, setiap masalah memiliki jalan keluarnya -Rini Suryani-

Rabu, 19 November 2014

Menjelajah Seperlima Indonesia



Menjadi seorang penjelajah tentunya sangat menyenangkan. Itulah yang dilakukan oleh Ebbie Vebri Adrian. Jika orang biasanya menjelajahi tempat-tempat yang umum, berbeda dengan Ebbie. Ia menjelajahi tempat-tempat yang jarang diketahui, agar bisa lebih mengenal Indonesia. Ikuti kisah Ebbie dibawah ini yang diambil dari Koran Kompas hari Senin, 17 November 2014 pada kolom "Sosok" yang ditulis oleh Dane Anwar.


 Ebbie Vebri Adrian

♦ Tempat, tanggal lahir: Lahat, 2 November 1976
♦ Ayah: Adnan Amir (alm)
♦ Ibu: Dewi Warni
♦ Pendidikan: Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Akakom, Yogyakarta


     Ebbie telah menghabiskan sembilan tahun hidupnya untuk menjelajahi pelosok di Indonesia, mulai dari Sabang (Aceh)  hingga Merauke (Papua). Ebbie merupakan laki-laki asal Sumatera Selatan yang pada tahun 2005 belum memilki kamera, namun karena katanya ia mendapat panggilan jiwa, akhirnya ia menjadi fotografer dadakan yang kemudian membuat buku yang berisi hasil jepretannya terhadap Nusantara, buku yang berjudul "Indonesia A World of Treasure". 
     Keinginan Ebbie untuk memotret muncul setelah ia membaca buku-buku fotografi karya juru foto luar negeri seperti Jez O'Hare dan Karl Muller yang mengambil foto alam di Indonesia. Itulah yang memotivasi Ebbie, dikarenakan ia geram melihat orang luar lebih mengenal daerah-daerah di Indonesia ketimbang orang Indonesianya sendiri. Ebbie membeli kamera digital Canon 350-D dan menjual tempat usahanya. Awalnya ia dilarang oleh almarhum ayahnya, namun ia tetap ingin jalan terus tanpa menjalani kursus. 
     Dalam perjalanan pertama Ebbie ke Bangka Belitung, ia mempelajari fotografi secara otodidak. Ebbie pun melakukan perjalanan dengan keinginan yang tiba-tiba muncul tanpa dipikirkan. Setelah ia tiba di daerah yang ia tuju, barulah ia mencari tahu mengenai daerah yang ia kunjungi tersebut. Oleh karena keputusan impulsif itulah Ebbie menemukan tempat-tempat yang jarang atau bahkan belum pernah dikunjungi masyarakat luas. Contohnya tempat yang ia kunjungi pada tahun 2007 yaitu Taman Nasional Taka Bonerate di Sulawesi Selatan dan Raja Ampat di Papua Barat yang belum banyak diketahui orang kala itu.
     Di kala cuaca mendung, Ebbie tidak mau memotret karena ia menganggap hasil fotonya tidak akan bagus. Ia pun rela datang berkali-kali hingga cuaca di tempat tersebut menjadi cerah. Ketika menunggu, hal yang Ebbie lakukan adalah mencoba mengenal lebih dekat penduduk setempat. Karena ia ingin mendapatkan foto yang apa adanya melalui keakraban tersebut. Tak lupa hasil jepretannya ia unggah ke media sosial dalam setiap perjalanannya. Alhasil, ia mendapatkan banyak komentar atas postingan hasil jepretannya.
      Ebbie berpesan jika ingin menjelajah Nusantara janganlah nekat, namun persiapkan diri dengan keahlian bela diri dan bertahan hidup di alam bebas. Karena kita tidak akan tahu jika terjadi hal-hal yang tidak terduga. Ebbie sendiri pernah mengalaminya, seperti memanjat tebing, berayun di tali, menyelam, bahkan berkelahi dengan preman setempat. Namun ia pernah mengalami kejadian yang tidak bisa ia tangani dengan bela diri, yaitu mesin kapal yang ia kendarai pecah, perjalanannya dari Wakatobi ke Baubau, Sulawesi Tenggara, Akhirnya ia dan 9 awak dan penumpang terombang-ambing selama 3 hari menunggu kapal lewat menolong mereka.
     Pelajaran yang Ebbie dapatkan adalah menjelajah Indonesia memang masih mahal. Ia harus menabung terlebih dahulu sebelum bepergian. Kadang tempat yang dituju jalanannya jelek sehingga memakan biaya yang besar dan waktu yang lama. Dan kadang tempat yang istimewa namun masyarakatnya dibiarkan hidup dengan infrastruktur yang buruk, ini merupakan teguran untuk pemerintah. 
     Namun semua hambatan itu tidak menyurutkan niat Ebbie untuk terus berkelana. ia pun memilki kesan mendalam di beberapa tempat seperti Benteng Belnika, peninggalan Portugis di Banda Neira. Dugaannya, tempat itu menjadi inspirasi arsitektur untuk Gedung Pentagon di Amerika Serikat. Ia juga pernah bertemu ikan terkecil di dunia yang panjangnya hanya 0,95 milimeter. Ebbie pun mengatakan masih butuh puluhan tahun untuk menyelesaikan misinya, karena ia baru menjelajahi seperlima dari Indonesia, dan ia berkata Indonesia tidak ada habisnya untuk dieksplorasi. 

Berawal dari rasa geram melihat orang luar lebih mengenal daerah-daerah di Indonesia membuat Ebbie termotivasi untuk lebih mengeksplor tanah airnya. Karena ia merasa rakyat Indonesialah yang seharusnya menjelajahi Nusantara. Penjelajah yang memiliki semangat tinggi untuk lebih mengenal negaranya, bahkan memilki kepedulian terhadap budaya yang ada serta penduduk yang tinggal di dalamnya. Ebbie sosok yang mengagumkan karena ia membantu kita lebih mengenal Indonesia melalui hasil jepretannya dan pengalaman yang ia rasakan selama 9 tahun  berpetualang di bumi pertiwi ini. Semoga apa yang dilakukan oleh Ebbie membuat kita tak hanya kagum terhadap Nusantara, namun juga bangga dan lebih mencintai bumi pertiwi tempat kita dilahirkan ini.