Jangan cepat menyerah, setiap masalah memiliki jalan keluarnya -Rini Suryani-

Senin, 27 Oktober 2014

"Menyelamatkan Ekosistem Selat Bali" Oleh: Siwi Yunita Cahyaningrum -Koran Kompas-

        Zaman sekarang mencari orang jujur saja susah apalagi mencari seorang yang peduli terhadap lingkungan. Cerita tentang penyelamat ekosistem di Selat Bali ini diambil dari koran Kompas pada kolom "Sosok" yang diterbitkan pada hari Senin, 27 Oktober 2014. Bacalah cerita selengkapnya.



Ikhwan Arief

*Lahir: Banyuwangi, Jawa Timur, 6 April 1984
*Istri: Ayu Kusuma Dewi
*Anak: 
 -Alvin Nurhikam El Arief
 -Naufal Arief
 -Asya Azzahra
*Pendidikan:
 -S1 Jurusan Hukum Islam Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang
 -S2 Jurusan Manajemen Pendidikan Islam Institut Agama Islam Ibrahimy Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur
*Pekerjaan: Pengajar Madrasah Ibtidaiyah Nurul Karim di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi

     Seorang pria bernama Ikhwan Arief yang berusia 30 tahun mengembangkan swadaya menyelamatkan terumbu karang Selat Bali di Desa Bangsring, Kecamatan Wongsrejo, Banyuwangi, Jawa Timur. Berkat kemahiran dalam berkomunikasi, ia berhasil mengajak para nelayan yang awalnya pengguna bom kemudian menjadi pelestari lingkungan.
     Dalam waktu sekitar enam tahun, Ikhwan berhasil mengajak sekitar 200 nelayan untuk menjadi pelestari lingkungan. Awalnya ia mengajak nelayan yang merupakan pemasok ikan hias untuk keluarganya.
     Seusai Ikhwan selesai menimba ilmu di Universitas Islam Malang, Jawa Timur, ia pulang kampung dan mendapati ekosistem di Pantai Bangsring rusak. Dia menyelam dan menemukan 80% lebih terumbu karang di pantai itu telah hancur karena bom. Oleh karena itu ikan hias sulit didapatkan. Dan melihat hal itu, Ikhwan berinisiatif untuk memulai gerakan mengembalikan ekosistem Selat Bali di Desa Bangsring.
     Mengajak nelayan berkumpul bukan perkara mudah, karena mereka sibuk mencari nafkah. Lima nelayan yang mencoba menangkap ikan tanpa bom awalnya kecewa karena hasil tangkapan mereka berkurang. Ikhwan pun terus menyemangati mereka sehingga mereka mahir menangkap tanpa memakai bom. Setelah itu Ikhwan membentuk komunitas nelayan bernama Samudera Bhakti. Komunitas ini kemudian menanam terumbu karang secara swadaya.
     Hanya dengan pipa paralon, tali senar, tenaga, dan niat para nelayan, Samudera Bhakti bisa membangaun terumbu karang tanpa perlu mengeluarkan uang banyak. Paralon mereka rangkai hingga menjadi bingkai bujur sangkar. Di sepanjang batang paralon itulah tali senar dipasang sehingga membentuk jaring di dalam bingkai. Di titik sela-sela lubang jaring itu lalu diselipkan semen dari demplot bibit terumbu karang.
     Setelah itu nelayan berlayar ke tengah laut, kemudian menyelam untuk meletakkan terumbu karang buatan mereka tersebut ke dasar laut. Kotak-kotak itu disusun dan dirangkai sehingga menjadi apartemen ikan. Modal membuat terumbu karang buatan itu didapat dari sumbangan nelayan. Dana juga mereka peroleh dari sistem adopsi terumbu karang dan siapa pun bisa berpartisipasi dengan menyumbang sebesar Rp. 100.000,00 untuk membuat terumbu karang buatan.
     Zona konservasi yang dibuat oleh nelayan Samudera Bhakti seluas sekitar 5 hektar di Selat Bali. Nelayan dilarang menangkap ikan di zona tersebut. Setelah enam tahun hasil tangkapan ikan melimpah walau tanpa menggunakan bom dan ikan langka pun banyak didapat. Para nelayan pun menularkan gerakan penyelamatan ekosistem kepada para siswa SD hingga SMA.
     Ikhwan melakukan penyelamatan ekosistem dikarenakan ia merasa bersalah atas tradisi nelayan di kampungnya. Dia lahir dan besar di Bangsring sebuah desa di tepi Selat Bali yang banyak menghasilkan ikan hias untuk ekspor. Sewaktu kecil para nelayan yang menangkap ikan banyak yang menjual ke ayahnya.
     Gerakan yang Ikhwan lakukan tidak ada timbal balik berupa materi. Ikhwan memperoleh kepuasan tersendiri ketika melihat ratusan ikan berenang di Selat Bali ketika ia menyelam. Ia juga merasa lega nelayan bisa hidup lebih baik dan mendapatkan hasil tangkapan yang melimpah tanpa merusak lingkungan.
     Ikhwan kini mengajar di Madrasah Ibtidaiyah di Desa Bangsring. Ia memilih hidup di tengah-tengah nelayan agar impiannya terwujud. Harapannya adalah membuat dana beasiswa abadi bagi anak-anak nelayan dengan cara menanami jalur di tepi jalan desa dengan pohon yang bernilai ekonomi. Jika pohon itu telah berbuah atau sudah besar bisa dipetik atau ditebang untuk biaya sekolah anak-anak nelayan.

Ikhwan Arief merupakan sosok yang langka di dunia zaman sekarang. Ia merupakan sosok yang patut ditiru dan patut diberikan apresiasi. Bahkan ia tak pantang menyerah untuk terus mengajak para nelayan untuk meninggalkan bom dan memulai untuk melestarikan lingkungan. Dengan waktu yang cukup lama, akhirnya ia mampu mengajak para nelayan dan membantu mereka untuk mendapatkan hidup yang lebih baik. Betapa mulianya hati Ikhwan Arief, karena tak hanya membantu melestarikan lingkungan, ia juga memiliki rencana untuk memberikan beasiswa abadi untuk para anak nelayan dengan menanam pohon. Kecintaan dan kepedulian Ikhwan Arief terhadap lingkungan ini semoga dapat menjadi tuntunan kita agar lebih peduli terhadap alam. Dan semoga pemerintah dapat lebih memperhatikan orang-orang seperti Ikhwan dan dapat membantu menunjangn apa yang telah ia kerjakan, agar hasil yang didapat terus berkembang dan bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Definisi dari Berpikir Kritis, Logika, dan Kekeliruan (Definition of Critical Thinking, Logic, and Fallacies)

Kita sebagai manusia harus berpikir kritis, berpikir menggunakan logika, dan tentunya tak pernah luput dari yang namanya kekeliruan. Namun, sebelum kita melakukan semuanya, bukankah kita harus mengetahui makna sebenarnya dari hal yang kita lakukan? Disini saya akan menjabarkan penjelasan singkat mengenai apasih berpikir kritis, logika, dan kekeliruan itu?

 

Berpikir Kritis (Critical Thinking)

Masyarakat sekarang sering berpikir kritis mengenai politik negara ini, termasuk kaum saya yaitu para mahasiswa. Tapi kita juga harus mengetahui lebih dalam makna dari berpikir kritis tersebut. Berikut penjelasan singkatnya.

Berpikir Kritis Menurut Para Ahli

  • Berfikir kritis adalah cara berfikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada keputusan apa yang dilakukan atau diyakini (Jennicek,2006)
  • Berpikir kritis adalah proses untuk mengaplikasikan, menghubungkan, menciptakan, atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,2004)
  • Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya sendiri dalam membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai alasan sebagai  pertimbangan dalam menentukan bukti, konteks, konseptualisasi, metode dan kriteria yang sesuai (American Philosophical Association, 1990)
  1. Komponen dari berpikir kritis adalah interpretation, analysis, evaluation, inference, explanation, dan self-regulation
  • Analysis adalah kemampuan untuk menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponennya sehingga struktur organisasinya mudah untuk dipahami. Ketrampilan ini antara lain mengidentifikasi bagian-bagian suatu informasi, menganalisis hubungan antar bagian, dan mengenali  prinsip organisasi yang ada di dalamnya.
  • Synthesis adalah kemampuan untuk mengintegrasikan beberapa informasi sehingga membentuk sesuatu yang baru.
  • Evaluation adalah kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap suatu materi sesuai tujuan yang telah ditentukan. Penilaian dilakukan dengan memberi batasan kriteria yang digunakan, kriteria internal atau ekternal yang sesuai dengan tujuan. 
2. Halpern membuat taksonomi ketrampilan berpikir kritis, yaitu: verbal-reasoning skills, argument-analysis skills, thinking skills, decision-making and problem-solving skills
3. Karakter individu yang mendukung agar seseorang dapat berpikir kritis seperti yang dikutip oleh Duldt-Battey antara lain truth seeking, open-mindness, analyticity, systematicity, self-confidence, inquisitiveness, dan maturity
  • Truth Seeking: selalu ingin menemukan kebenaran dari masalah yang sedang dihadapi, berani mengajukan pertanyaan,  jujur dan memberikan pandangan secara objektif meskipun penemuan tersebut tidak mendukung kepentingan atau pendapatnya.
  • Open-Mindness: bertenggang rasa terhadap perbedaan pandangan dan  bisa menerima jika dirinya mengetahui adanya  penyimpangan dari pandangannya.
  • Analyticity: selalu memberikan alasan melalui bukti-bukti dalam memecahkan masalah, serta memberikan perkiraan kemungkinan adanya penyulit dalam menerapkan konsep dan secara konsisten siap untuk berpartisipasi  jika dibutuhkan.
  • Systematicity: teratur, terorganisir, memusatkan perhatian, dan rajin meninjau ulang.
  • Self-Confidence: percaya diri terhadap keputusannya secara positif dan mempengaruhi orang lain untuk memecahkan masalah secara rasional.
  • Inquisitiveness/Sceptical: tidak mudah percaya secara intelektual dan mempunyai kemauan untuk belajar.
  • Maturity: Melihat masalah, mengkaji, dan mengambil keputusan dengan pemahaman yang mendalam bahwa suatu masalah memungkinkan untuk dapat ditangani dengan lebih dari 1 solusi yang rasional, dan berkali-kali melakukan  pertimbangan sesuai standar, konteks, serta melihat bukti-bukti sebelum memastikan 

Berpikir Kritis Berdasarkan pada Nilai Intelektual Universal

  • Kejelasan (Clarity) 
- mampu mengelaborasi masalah
- mampu dengan cepat menemukan jalan keluarnya  
- mampu memberikan ilustrasi  
-   mampu memberikan contoh
  • Keakuratan (Accuracy)
- Apakah hal tersebut benar?
- Bagaimana dapat melakukan /cek bahwa itu akurat?
- Bagaimana menentukan itu benar 
  • Ketepatan (Precision)
- Mampu memberikan informasi lebih detail.
- Mampu memebrikan informasi lebih spesifik
  • Konsistensi (Consistency)
  • Relevansi (Relevance)
- Bagaimana menghubungkan ide dengan  pertanyaan yang timbul ?
- Bagaimana menghubungkan dengan issu ?
- Bagaimana relasinya satu ide dengan ide lainnya?
  • Bermakna (Significance)
- Informasi apa yang dibutuhkan lebih signifikan dalam isu tersebut ?
- Bagaimana menentukan faktor yang penting dalam suatu konteks ?
- Pertanyaan yang mana yang lebih signifikan ?
- Mana yang lebih penting dan signifikan dalam ide atau konsep ?
  • Alasan yang logis (Logicalness) 
                  - Berpikir logis, membuat pengertian, menemukan fakta/bukti/petunjuk
  •  Kedalaman (Depth)
-  Bagaimana menghitung berapa jumlah  problem yang muncul dalam pertanyaan
-   Bagaimana menguraikan faktor-faktor yang  bermakna
  • Keluasan (Breadth) 
                  - Bagaimana pandangan terhadap hasil  pengamatan dari jawaban terhadap suatu                      pertanyaan/masalah?
  • Keadilan (Fairness) 
 Ketika mahasiswa berpikir terhadap problem dan berpikir membenarkan suatu problem harus wajar dalam konteks memberikan alasan dengan menggunakan standar intelektual. Dibutuhkan suatu informasi relevan dan signifikan, akan menjadi tidak wajar dan tidak  benar bila menghadapi suatu problem  berdasarkan assumsi.
 

Logika (Logic)

Apasih logika itu? Kok dia  bisa kita ucapkan untuk menyatakan ketidakmasuk-akalan dan dia juga muncul di pelajaran matematika? Disinilah saya akan membahas mengenai kata “Logika” secara lebih mendalam…
          “Logika” berasal dari kata Yunani “logos” yang berarti ucapan, kata, akal budi, dan ilmu. Menurut Oxford Dictionary logika didefinisikan sebagai “science of reasoning, proof, thinking, or inference; particular scheme of or treatise on this; chain of reasoning, correct or incorrect use of argument, ability in argument, arguments.”. Meriam Webster’s Desk Dictionary menjelaskan bahwa logika adalah “a science that deals with the rules and tests of sound thinking and proof by reasoning.” Kamus Oxford juga menyebutkan bahwa aslinya istilah lengkap untuk logika adalah logike tekhne, yang artinya seni atau keterampilan berpikir.
          Sejarah kemunculan kata “logika” bersamaan dengan filsafat. Bukan berarti logika berdiri sendiri berdampingan dengan filsafat, tetapi dalam filsafat Barat, sudah nyata pemikiran yang logis. Menurut Aristoteles “logika” adalah persiapan yang mendahului ilmu-ilmu. Atau “logika” adalah alat untuk mempraktikan ilmu pengetahuan.
Jadi, dari penjelasan singkat diatas kita bisa memahami apasih “logika” itu dan kenapa ia bisa berada di pelajaran matematika, karena logika itu sendiri dapat diartikan sebagai suatu ilmu dan alat untuk mempraktikan ilmu pengetahuan.

Manfaat Logika
Secara singkat manfaat logika dapat dikategorikan sebagai berikut:
  1. Logika menyatakan, menjelaskan, dan mempergunakan prinsip-prinsip abstrak yang dapat dipakai dalam semua lapangan ilmu pengetahuan (bahkan seluruh lapangan kehidupan).
  2. Logika menambah daya berpikir abstrak dan dengan demikian melatih dan mengembangkan daya pemikiran dan menimbulkan disiplin intelektual.
  3. Logika mencegah kita tersesat oleh segala sesuatu kita peroleh berdasarkan autoritas, emosi, dan prasangka.
  4. Logika – di masa yang sekarang dikenal sebagai “era of reason’”– membantu kita untuk mampu berpikir sendiri dan tahu memberakan yang benar dari yang palsu.
  5. Logika membantu orang untuk dapat berpikir lurus, tepat dan teratur karena dengan berpikir demikian ia dapat memperoleh kebenaran dan menghindari kesehatan.

Kekeliruan (Fallacies) 

Setiap orang pasti pernah mendengar kata “Kekeliruan” kan? Tapi apa kalian semua sudah tahu apasih arti “Kekeliruan” tersebut menurut KBBI dan peraturan perundang-undangan? Nah disini saya bakal membahas pengertian “Kekelirun” dalam segi KBBI dan peraturan perundang-undangan. 
 
          Menurut ketentuan Undang-Undang (UU)  Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, bahasa Peraturan Perundang-undangan pada dasarnya tunduk pada kaidah tata Bahasa Indonesia, baik pembentukan kata, penyusunan kalimat, teknik penulisan, maupun pengejaannya. Namun bahasa Peraturan Perundang-undangan mempunyai corak tersendiri yang bercirikan kejernihan atau kejelasan pengertian, kelugasan, kebakuan, keserasian, dan ketaatan asas sesuai dengan kebutuhan hukum baik dalam perumusan maupun cara penulisan. Ciri-ciri bahasa Peraturan Perundang-undangan antara lain membakukan makna kata, ungkapan atau istilah yang digunakan secara konsisten, juga memberikan definisi atau batasan pengertian secara cermat.

Kekeliruan menurut KBBI berasal dari kata dasar ‘keliru’ yang dimaknai:
  • salah: anggapan yang--;
  • khilaf; silap: ia – menendang bola ke gawang sendiri;
  • sesat: ajaran yang--;
  • tertukar: sandalnya – dengan sandalku;
  • ke’ke’li’ru’an n kesalahan; kekhilafan
Penjelasan Pasal 16 ayat (1) UU KUP menjelaskan ruang lingkup pembetulan terbatas pada kesalahan atau kekeliruan sebagai akibat dari:
  • kesalahan tulis, antara lain kesalahan yang dapat berupa nama, alamat, Nomor Pokok Wajib Pajak, nomor surat ketetapan pajak, jenis pajak, Masa Pajak atau Tahun Pajak, dan tanggal jatuh tempo;
  • kesalahan hitung, antara lain kesalahan yang berasal dari penjumlahan dan/atau pengurangan dan/atau perkalian dan/atau pembagian suatu bilangan; atau
  • kekeliruan dalam penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu kekeliruan dalam penerapan tarif, kekeliruan penerapan persentase Norma Penghitungan Penghasilan Neto, kekeliruan penerapan sanksi administrasi, kekeliruan Penghasilan Tidak Kena Pajak, kekeliruan penghitungan Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan, dan kekeliruan dalam pengkreditan pajak.
Informasi yang saya jabarkan diatas merupakan referensi yang saya ambil dari beberapa sumber dibawah ini:

Sabtu, 25 Oktober 2014

"Harimau untuk Maroon 5" oleh: Haris Firdaus -Koran Kompas-

Kolom Sosok pada koran Kompas hari Rabu, 22 Oktober 2014 menceritakan mengenai Bayu Santoso sang pemenang kompetisi album band Maroon 5

Bayu Santoso

Lahir: Yogyakarta, 16 September 1994

Kegiatan: Mahasiswa dan desainer grafis

Penghargaan: - Pemenang kompetisi Cover Album "V" Maroon 5

- Pemenang kompetisi Desain Poster Konser Billy Joel

Orangtua: Guritno (almarhum) dan Rini

Pendidikan: - SD Negeri Inpres 1 Prambanan, Sleman, DIY

- SMP Muhammadiyah 1 Prambanan

- SMK Negeri 1 Kalasan, Sleman, DIY

- Jurusan Desain Komunikasi Visual ISI Yogyakarta, semester III


          Tanggal 07 Oktober 2014, Bayu Santoso memenangkan kompetisi desain album band    Maroon 5. Pengumuman Bayu sebagai pemenang dimuat situs resmi band asal Amerika Serikat itu. Sejak saat itu ia banyak melayani wawancara, undangan tampil dalam sejumlah acara televisi di Jakarta, dan lain-lain. Ia pun menunda kepulangannya ke Yogyakarta karena banyaknya undangan untuk wawancara di Jakarta.
          Maroon 5 adalah band asal Los Angeles yang terbentuk tahun 1994. Pemain band bergenre musik pop rock itu antara lain Adam Levine (vokalis), Jesse Carmichael (gitar dan kibor), Mickey Madden (bas), dan James Valentine (gitar). Grup ini dikenal dengan lagu "She Will Be Loved", "Make Me Wonder", "Misery", dan "Moves Like Jagger".
          Sejak 2002, Maroon 5 mengeluarkan empat album termasuk "V" yang dirilis pada 02 September 2014. Manajemen band itu kemudian bekerja sama dengan situs Creative Allies menyelenggarakan kompetisi desain terkait musisi, film, dan aneka festival.
          Bayu pertama kali mengetahui pengumuman kompetisi desain album "V" dari akun Facebook penggemar Maroon 5 di Indonesia pada Agustus 2014. lalu ia mencari tahu ke situs web Creative Allies. Ia tertarik mengikuti lomba karena ia menyukai lagu-lagu Maroon 5. Bayu telah memikirkan konsep desain sejak 01 September 2014 namun ia mengirimkan hasil desainnya tanggal 30 September 2014 tepat hari terakhir pengiriman. Dan ia membutuhkan tujuh hari untuk pengerjaannya.
          Karya desain Bayu berupa kepala harimau dengan hiasan aneka ukiran dan huruf V di wajahnya. Ukiran itu ia ambil dari berbagai hiasan yang ada pada mebel di Indonesia dan negara-negara lain. Ia memilih harimau karena belakangan ia sedang senang menggambar hewan itu. 
          Bayu sebagai pemenang kompetisi berhak mendapatkan uang tunai sebesar 500 dollar AS atau sekitar Rp. 6,3 Juta, dua tiket konser Maroon 5 yang berlaku di negara mana pun, CD album band itu, dan aneka souvenir. Desain karya Bayu akan dipakai sebagai cover album "V" edisi terbatas yang hanya dicetak sebanyak 500 keping, baik dalam bentuk CD maupun piringan hitam. Bayu pun mengatakan yang penting bukan banyaknya hadiah uang, tapi kebanggaan dan manfaat yang ia setelah kemenangan ini.
          Bayu juga pernah memenangkan kompetisi mendesain poster untuk Billy Joel, penyanyi legendaris AS. Kompetisi ini juga diselenggarakan oleh Creative Allies. Bayu mendesain poster untuk mengenang konser legendaris Billy Joel di Rusia tahun 1987 yang bertajuk "A Matter of Trust: The Bridge to Russia".
          Bayu belajar desain sejak duduk di kelas II SMK Negeri 1 Kalasan, Kabupaten Sleman. Ia mengaku belajar dari seorang teman yang kala itu kuliah di ISI Yogyakarta. Ia pun pernah menerima order dari perusahaan kaus di Yogyakarta. Disaat bapak Bayu sakit dan ia kekurangan uang jajan, ia mencoba mengupload karya desainnya ke Facebook lalu dibeli oleh perusahaan kaus dari Kolombia dengan harga Rp. 1,2 juta. Sejak SMK hingga kini, Bayu juga mendesain gambar untuk perusahaan kaus di Bandung, Jawa Barat.
          Dalam beberapa waktu ke depan, Bayu merencanakan untuk mengadakan pameran tunggal karyanya di Bandung. Pameran itu telah ia rencanakan sebelum ia memenangkan kompetisi desain album Maroon 5. Lewat pameran tersebut ia ingin memperkenalkan diri ke publik. Dan ia pun berencana untuk mendirikan perusahaan kaus, yang produknya ia desain sendiri. Tampaknya Bayu telah mantap memilih desain sebagai jalan hidupnya.

ARGUMENTASI
         Bayu Santoso adalah seorang mahasiswa yang berumur 20 tahun. Ia merupakan seorang yang berbakat dalam bidang desain. Banyak karya yang telah ia hasilkan, sehingga hasil karyanya sering dibeli oleh perusahaan kaus. Tak hanya itu, Bayu juga kerap memenangkan kompetisi di kancah Internasional seperti desain poster mengenang Billy Joel dan yang sedang hangat dibicarakan saat ini adalah kemenangannya di kompetisi Desain cover album "V" untuk band ternama Maroon 5.

KOMENTAR PRIBADI
         Dari kisah Bayu ini kita bisa mendapatkan banyak hal, terutama motivasi untuk lebih mengembangkan bakat kita dan mendalaminya. Sikap Bayu yang tidak suka menuntut lebih juga dapat kita tiru, dimana ia tidak menarik bayaran tinggi untuk karya-karyanya yang dibeli. Bayu merupakan seorang mahasiswa yang dapat menginspirasi kita semua, ia dapat menghasilkan uang sendiri dan juga membanggakan dirinya dan orangtuanya.
         

Sabtu, 18 Oktober 2014

"Menggetarkan Pita Suara untuk Meraih Mimpi" oleh Cornelius Helmy -Koran Kompas-

Kolom "Sosok" pada koran Kompas pada hari Senin, 06 Oktober 2014 mengangkat kisah mengenai seorang wanita yang mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) B Prima Bhakti Mulya, Kota Cimahi, Jawa Barat.

Pin Sudiraharti

  • Lahir: Purworejo, Jawa Tengah, 05 Februari 1961
  • Suami: Purwoko Rahardjo (58)
  • Anak: 
- Karina Primadhita 
- Raharsi Dhethirafuri  
- M Kemas Pinandhito
  • Penghargaan:
- Pendidik, Tenaga Kependidikan dan Berdedikasi Jawa Barat 2012
- 26 Perempuan Inspiratif Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Jawa Barat 2009


          Senin sekitar pukul 11.50 di kompleks SLB B Prima Bhakti Mulya anak-anak yang baru menyelesaikan kegiatan belajar empat jam sebelumnya tampak berlari-lari riuh memanfaatkan waktu istirahatnya. Di lantai 2 kelas VI SD dengan waktu istirahat tersisa kurang dari 10 menit lagi, 8 siswa tekun mengerjakan PR di papan tulis. Kemudian Pin Sudiraharti (53) pendiri sekaligus Kepala SLB B PBM untuk tunarungu masuk ke dalam kelas, para siswa pun menyambutnya.
          Pipin, panggilan akrab Pin Sudiraharti bertanya kepada Muhammad Rizky Ramadhan seorang siswa yang menjadi juara lomba sains serta melukis tingkat provinsi dan nasional, apa yang sedang Rizky kerjakan, lalu Rizky menjawab "PR IPS". Meski lafal Rizky belum jelas, namun sejak pertama kali mendampingi anak tunarungu 24 tahun lalu, Pipin yakin lewat kemampuan berbicara, anak tunarungu akan lebih leluasa mengembangkan keunggulannya.
           Meski awalnya Pipin khawatir akan ditempatkan di daerah terpencil jika ia telah lulus dari Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa Surakarta, Jawa Tengah, namun semua berubah ketika ia mengajar pendekatan pendampingan di SLB B Don Bosco Karya Bakti Wonosobo, Jateng. Sekolah ini menerapkan pendekatan oral atau menekankan kemampuan berbicara. Anak tunarungu bisa berbicara, tanpa bahasa isyarat.
           Lima tahun kemudian, ia hijrah bersama suaminya ke Cimahi. Di Cimahi ia semakin dekat dengan anak tunarungu, kemudian berkat rekomendasi SLB Karya Bakti ia membuka terapi privat pendekatan oral bagi anak tunarungu yang pertama. Kala itu, belum banyak yang tahu mengenai pendekatan oral, bahkan kini selain Cimahi dan Wonosobo baru ada satu sekolah di Jakarta yang menerapkan pendekatan oral murni bagi anak tunarungu. Pipin berkata tak mudah mengajak anak tunarungu belajar bicara, mereka terlanjur berada di dunia mereka sendiri, sulit mengajak mereka ke dunia baru.  
          Makin lama siswa Pipin kian bertambah berkat promosi dari mulut ke mulut dan keinginan orangtua siswa yang menginginkan anaknya punya bekal kemampuan berbicara agar bisa melanjutkan pendidikan yang tinggi. Bermula dari satu siswa, kini meningkat pesat hingga 40 siswa dalam tiga tahun. Siswa Pipin pun berasal dari berbagai daerah, seperti Bandung, Cirebon, Tasikmalaya, Banjarmasin, hingga Malaysia. 
          Dikarenakan keterbatasan tempat dan desakan orangtua, pada tahun 2000 keinginan Pipin mantap untuk membuka sekolah formal bagi anak tunarungu. Meski Pipin hanya memiliki dana terbatas, ia dan suami tetap menjalaninya demi mimpi dan cinta terhadap anak tunarungu. Bahkan ia dan suami menguras tabungan dan meminjam kepada bank agar bisa membeli tanah 450 meter persegi.
          Berawal dari hobi, Pipin membuka usaha tata rias hingga penyelenggara pernikahan. Banyak orang datang untuk permintaan merias, hingga ia menjadi juara tata rias pengantin se-jabar. Dan dari bakat lain inilah Pipin mendapat dana untuk membiayai operasional sekolah termasuk hutang ke bank. Hasil kerja kerasnya berbuah bangunan dua lantai 22 ruangan. Selain 11 ruang kelas, SLB PBM juga dilengkapi dengan laboratorium bahasa, ruang artikulasi, serta ruang bina persepsi bunyi dan irama. Semua sarana menunjang kegiatan belajar-mengajar 72 siswa dan 17 guru. Hanya di SLB B PBM yang menerapkan pendampingan oral di daerah Jabar. Dan Sekolah ini, menerapkan subsidi silang untuk biaya sekolah agar dapat membantu siswa yang kurang mampu.
          Dua tahun lalu Pipin bertemu dengan Damian murid pertamanya pada kelas terapi privat di Cimahi. Ia bertemu Damian di salah satu televisi swasta. Pipin tak menyangka, karena pertemuan terakhir mereka hampir 15 tahun yang lalu. Datang pada umur 2,5 tahun, kemudian Damian menjadi mahasiswa di perguruan tinggi swasta kota Bandung. Semangat Damian meramaikan jalan senyap anak tunarungu. 
          Pipin berharap sekolah ini tetap ada, anak pertama Pipin yang bernama Karina Primadhita memiliki minat besar untuk membantu anak tunarungu hingga ia melanjutkan S-2 di Pendidikan Kebutuhan Khusus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Karina mencari bekal untuk mengembangkan metode belajar yang tepat bagi anak tunarungu. Ia pun mengaku Ibunya merupakan Inspirasi baginya.

ARGUMENTASI
          Pin Sudiraharti adalah seorang wanita berumur 53 tahun yang merupakan pendiri sekaligus Kepala SLB B PBM untuk tunarungu. Ia merupakan seorang guru pendekatan dan pengembangan oral atau kemampuan berbicara bagi anak tunarungu. Pin Sudiraharti adalah seorang yang membantu anak tunarungu agar dapat berbicara dengan fasih dan tidak menggunakan bahasa isyarat lagi.

KOMENTAR PRIBADI
          Pin Sudiraharti adalah sosok luar biasa yang dapat menggetarkan hati semua orang dikarenakan perbuatan mulia yang telah ia lakukan. Ia merupakan orang yang sabar dalam menghadapi para anak tunarungu yang kesulitan berbicara. Ia mampu mengajak para anak tunarungu untuk belajar berbicara dengan lancar sehingga mereka dapat lebih mudah mengembangkan bakat dan meraih mimpi mereka. Sosok Pin Sudiraharti merupakan sosok inspiratif bagi semua orang, ia pun tak segan untuk mengorbankan tenaga, uang dan waktu untuk membantu anak tunarungu.

 
          
         
          
 
 

Rabu, 15 Oktober 2014

"Kado Berharga dari Korea" -Koran Kompas-


Hari ini saya akan menulis ringkasan, argumentasi, dan komentar pribadi saya mengenai kolom "Sosok" pada koran kompas. Sebenarnya judul kali ini adalah edisi koran pada hari Jumat, 03 Oktober 2014. Namun, dikarenakan kesibukan barulah saat ini saya sempat menulisnya.


 Lindswell Kwok

  • Lahir : Binjai, Sumatera Utara, 24 September 1991
  • Orangtua : 
 - Tjoa Eng Hin (Ayah)
- Nuraini (Ibu)  
  • Prestasi : 
- Juara World Wushu Championships  (WWC) di Ontario, Kanada, tahun 2009
- Medali perak SEA Games 2009 di Laos
- Dua medali emas SEA Games 2011 di Jakarta
- Medali emas SEA Games 2013 di Myanmar
- Medali perak Asian Games Incheon 2014 di Korea Selatan


         "Kado Berharga dari Korea" pada kolom "Sosok" di koran Kompas ini, berisi seorang gadis bernama Lindswell Kwok yang tepat sehari sebelum ia berusia 23 tahun mendapatkan medali perak pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan untuk olahraga wushu. Pada tahun sebelumnya yaitu 2013 ia juga meraih 4 medali emas dalam kejuaraan international yang diikutinya. 4 medali itu ia dapatkan pada kejuaraan dunia di Kuala Lumpur (Malaysia), Pekan Olahraga Solidaritas Islam (Palembang), World Games di Cali (Kolombia), dan Sea Games (Myanmar).
          Lindswell terpaut 0,13 poin dari pemain asal Tiongkok pada babak final Asian Games 2014. Dan ia merupakan mahasiswi Fakultas Psikologi di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan. Dari kegagalan yang ia dapatkan, ia tidak mau memusingkan persoalan nonteknis seperti menyalahkan wasit kurang adil atau tidak objektif. Lindswell lebih memilih untuk mengevaluasi diri. Tentang ulang tahunnuya, ia tetap merayakannya namun sambil merenung. Pada pertandingan ini ia juga mendapat pelajaran bahwa harapan seseorang yang tinggi harus diimbangi dengan persiapan yang maksimal. Lindswell telah melakukan berbagai latihan, termasuk belajar ke Tiongkok selama 2 bulan. Namun ia merasa waktu selama itu tidak cukup.
         Lindswell merupakan salah satu orang yang mempopulerkan olahraga wushu ini. Pertama kali ia mengenal wushu adalah sejak berumur 9 tahun atau 14 tahun lalu. Namun sebelumnya ia seringkali melihat kakaknya, Iwan berlatih wushu di rumah. Iwan kwok memaksa Lindswell berlatih wushu disaat ia masih duduk di kelas 3 SD. Lindswell merasa ogah-ogahan karena ia berada di umur yang masih ingin bermain-main. Terlebih wushu terkenal sebagai cabang olahraga yang disiplin dan memiliki etika tinggi. Namun dukungan dan motivasi dari orangtuanya tidak kunjung pudar walaupun Lindswell awalnya berlatih karena terpaksa. Berkat wushu ini, Lindswell merasa lebih sabar dalam menghadapi masalah.
          Pada usia 14 tahun Lindswell lebih serius dalam mendalami wushu. Ini merupakan keikutsertaan Lindswell yang pertama pada Kejuaraan Nasional di Jakarta, tahun 2005 dan meraih juara. Lalu setahun setelahnya ia mengikuti Kejuaraan Tingkat Dunia untuk kelas junior di Malaysia dan meraih medali perunggu. Semenjak saat ini ia selalu meraih medali kecuali pada Asian Games tahun 2010. Dan pada tahun 2009 ia meraih juara dunia pada usia 19 tahun. Ia juga mengaku rutin berlatih 4-5 jam sehari, dari hari Senin-Sabtu.
Lindswell mengatakan wushu adalah bagian hidupnya. Untuk itu, selain teknik ia juga mengembangkan pengetahuan mengenail wushu dan memiliki mimpi besar untuk perkembangan wushu di Indonesia. Tidak hanya itu, Lindswell juga memikirkan mengenai regenerasi atlet wushu yang akan melanjutkan prestasi di tingkat nasional dan internasional.

ARGUMENTASI
          Lindswell gadis berusia 23 tahun yang meraih medali perak dalam gelaran Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan dalam cabang olahraga wushu. Lindswell gadis berbakat yang telah banyak mengikuti kejuaraan tingkat nasional dan international dalam cabang olahraga wushu dan telah banyak meraih medali serta penghargaan di berbagai negara. Ia merupakan wanita yang akan mengevaluasi dirinya ketika ia mengalami kegagalan. Walau berawal dari rasa terpaksa, namun berkat dorongan dari orangtuanya ia berhasil meraih prestasi hingga saat ini. Ia juga berharap bisa lebih mengembangkan wushu di Indonesia dan menciptakan generasi-generasi baru. Salah satu hal yang ia lakukan adalah dengan mengajar anak-anak mengenai wushu.

KOMENTAR PRIBADI
          Bakat yang dimiliki Lindswell memang sangat mengagumkan. Memang awalnya karena terpaksa, namun itu merupakan hal yang wajar karena pada saat itu ia masih sangat belia. Berkat kerja kerasnya selama ini dan dorongan motivasi dari orangtua dan keluarganya, akhirnya ia dapat meraih segudang prestasi membanggakan. Tak hanya itu, Lindswell juga atlet yang sportif, kenapa? karena ia lebih memilih untuk mengevaluasi kesalahan, teknik yang mungkin saja salah dilakukannya jika ia mengalami kegagalan dalam bertanding ketimbang menyalahkan wasit atau orang lain. Sifat seperti ini patut dicontoh oleh kita. Lindswell tidak hanya berprestasi, memilki sikap yang sportif, namun juga memiliki mimpi yang mulia, yaitu membuat perkembangan wushu di Indonesia lebih maju dan populer. Dengan mengajar anak-anak mengenai wushu yang ia harapkan dapat menjadi generasi yang dapat membuat wushu terkenal di kancah nasional maupun internasional.